Tengoklah Jerman, Mario Gomez, Lukas Podolski, Miroslav Klose, Mesut Oezil, Sami Khedira, Jeremy Boateng, Ilkay Gundogan, dan Lars Bender bukanlah orang Jerman 'tulen'. Mereka hanya imigran dari negara aslinya masing-masing. Lukas Podolski dan Miroslav Klose keturunan Polandia, Sami Khedira memiliki Ayah dari Tunisia, Mesut Oezil keturunan Turki, Jerome Boateng keturunan Ghana, dan Mario Gomez Italia Spanyol.
Der Panzer dengan campuran pemain keturunan dan pemain asli Jerman berhasil mengejutkan di Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 ini. Jogi Low memang patut bersyukur dengan kelimpahan pemainnya di segala posisi. Skuad Jerman di Ukraina-Polandia ini memang dinilai sebagai skuad paling lengkap bersama Spanyol.
Azkals. Julukan bagi Timnas Filipina yang beberapa waktu lalu menahan Indonesia. Tim ini menjadi sasaran ejekan oleh suporter Indonesia yang hadir di Rizal Memorial Stadium, Manila. Mereka menyebut bahwa pemain yang tampil melawan skuad Garuda ini bukanlah pemain asli Filipina. Mereka bernyanyi dengan melafalkan kalimat Hindi Kayo Filipino yang artinya, Anda bukan orang Filipina!. Meskipun akhirnya meminta maaf.
Memang sepakbola Filipina kini sedang naik daun. Berhasil masuk semifinal AFF 2010 dan melewati peringkat FIFA Indonesia. Majunya sepakbola Filipina sendiri tak lepas dari keberadaan pemain-pemain naturalisasi. Lihat, nyaris separuh dari starting eleven Filipina di event-event atau pertandingan besar merupakan pemain naturalisasi.
Jason de Jong, Manuel Ott, James-Phil Younghusband, Neil Ethridge, Borromeo merupakan beberapa nama pemain yang dinaturalisasi oleh Azkals. Saudara kembar, James-Phil Younghusband sendiri merupakan pemain akademi Chelsea di London. Manu Ott, panggilan akrab Manuel Ott bermain untuk tim Jerman, FC ingolstadt 04.
Jelas, upaya pemerintah Filipina untuk memberi kewarganegaraan kepada mereka memberi dampak yang sangat besar untuk sepakbola Filipina.
Bagaimana dengan timnas kita? Tahun lalu, Imam Arief yang menjabat sebagai Direktur Timnas PSSI sebelum dipecat memprakarsai program naturalisasi. Total 11 pemain telah berpindah kewarganegaraannya. Mulai dari Christian Gonzales sampai Joey Suk yang masih dalam proses penyelesaian.
Proses naturalisasi Christian Gonzales sendiri tidak diurus PSSI, ChrisGol, sapaan akrab Gonzales mengurus proses naturalisasi sendiri sebelum perhelatan Piala AFF 2010 lalu. Setelah itu Kim Kurniawan, Diego Michels, Ruben Wuarbanaran menyusul untuk dinaturalisasi. 6 pemain lagi yaitu, Johnny Van Beukeuring, Stefano Lilipaly, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Sergio van Dijk, dan Joey Suk. 2 pemain terakhir ini masih belum menyelesaikan proses naturalisasi tsb.
Sejauh ini, hanya Gonzales dan Diego Michels lah yang dibilang sukses. Kim Kurniawan hanya menjadi pelapis. Ruben Wuarbanaran lebih parah, ia yang diproyeksi masuk skuad SEA Games lalu malah kalah bersaing dengan Hasyim Kipuw dan Stevie Bonsapia. Setelah mereka, belom ada lagi pemain naturalisasi yang mencicipi jersey Garuda.
Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo nyaris bermain untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu, namun terdapat kendala yang menyebabkan mereka belum dapat bermain. Stefano Lilipaly yang beberapa kali dipanggil ke skuad timnas tidak diizinkan oleh klub lamanya, FC Utrecht. Johnny van Beukering paling parah. Pemain yang pernah perkuat Feyenord ini malah tak bermain lagi. Sebelumnya dikabarkan dikontrak oleh Pelita Jaya. Namun, tingkah lakunya yang badboy dan kelebihan berat badan menjadi kendala ia bersama klub arahan Rahmad Darmawan itu.
Situasi di Filipina jelas sama dengan Indonesia. 250 juta penduduk dan tidak ada 11 pemain berkualitas yang mampu membanggakan negaranya sehingga perlu memberi kewarganegaraan kepada orang asing? Jika Filipina memang tak punya kultur sepakbola yang baik dan benar, berbeda 180 derajat dengan di Indonesia. Bahkan di Indonesia terdapat 2 liga profesional.
Jika melihat dari banyaknya jumlah penduduk dan mempunyai kultur sepakbola, masalah sebenarnya terletak pada sistem pembinaan usia dini. Kepercayaan terhadap pemain-pemain muda lokal harus dilakukan. Jangan lagi tergoda dengan cara instan yang masih juga belum tentu menghasilkan piala dan prestasi.
Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo nyaris bermain untuk Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2014 lalu, namun terdapat kendala yang menyebabkan mereka belum dapat bermain. Stefano Lilipaly yang beberapa kali dipanggil ke skuad timnas tidak diizinkan oleh klub lamanya, FC Utrecht. Johnny van Beukering paling parah. Pemain yang pernah perkuat Feyenord ini malah tak bermain lagi. Sebelumnya dikabarkan dikontrak oleh Pelita Jaya. Namun, tingkah lakunya yang badboy dan kelebihan berat badan menjadi kendala ia bersama klub arahan Rahmad Darmawan itu.
Mungkin memang kebutuhan Timnas Jerman, Filipina dan Indonesia berbeda-beda. Sifat 'naturalisasi' ketiga negara itu pun berbeda-beda. Pemain keturunan di Timnas Jerman ini kebanyakan lahir dan besar di Jerman, sehingga telah mendapatkan kewarganegaraan dari kecil. Sarana latihan pun memadai sehingga tidak perlu keluar negri untuk menuntut ilmu. Timnas Filipina, yang memiliki 7.000 pulau yang mencakup wilayah negara itu patut dipertanyakan. Dengan wilayah negara yang luas, apakah tidak ada pemain yang mampu mengisi starting line-up sehingga perlu menaturalisasi pemain?
Situasi di Filipina jelas sama dengan Indonesia. 250 juta penduduk dan tidak ada 11 pemain berkualitas yang mampu membanggakan negaranya sehingga perlu memberi kewarganegaraan kepada orang asing? Jika Filipina memang tak punya kultur sepakbola yang baik dan benar, berbeda 180 derajat dengan di Indonesia. Bahkan di Indonesia terdapat 2 liga profesional.
Jika melihat dari banyaknya jumlah penduduk dan mempunyai kultur sepakbola, masalah sebenarnya terletak pada sistem pembinaan usia dini. Kepercayaan terhadap pemain-pemain muda lokal harus dilakukan. Jangan lagi tergoda dengan cara instan yang masih juga belum tentu menghasilkan piala dan prestasi.
Semoga Andik, Titus Bonai, Boaz Solossa, Okto Maniani, Ahmad Bustomi. Bambang Pamungkas yang baru segera ditemukan. FORZA INDONESIA!!! Raih lah mimpi-mimpimu.
No comments:
Post a Comment